Fakta memang, kita tidak bisa lepas dari media sosial, apalagi untuk sekedar hiburan dan bahan
komunikasi, namun apakah teman-teman tahu pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja? Ternyata ini menjadi hal yang sangat buruk (jika kita melihat dari sisi negatifnya).
Ya benar sekali, seperti yang kita tahu, remaja-remaja di Indonesia mulai berkembang dengana danya media sosial (di jaman sekarang), berbeda dengan jaman dahulu kala yang sama sekali belum mengenal hal tersebut.
Apakah teman-teman tahu, bahwa ada banyak sekali sisi negatif dan sisi positif media sosial bagi remaja? Hal ini berdampak pada pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja yang tak main-main tentunya.
Kasus-kasus yang sudah banyak saya baca beritanya, kasus-kasus pelanggaran ITE banyak sekali dilakukan oleh kalangan remaja. Kasus-kasus lainnya yang terjadi akibat media sosial juga tak hanya satu atau dua kasus saja yang sudah terjadi di tanah air ini.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja
Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja didasari dari 2 sisi, yang negatif dan sisi yang positif. Pengaruh negatif itu bahkan membuat para remaja melakukan cyber bullying, gangguan mental yang buruk, depresi, gangguan tidur, hingga bunuh diri.
Bahkan mungkin kamu sering mendengar berita adanya kasus-kasus pelecehan hingga pembunuhan remaja yang terjadi, biasanya pelajar SMP/SMA yang menjadi korban rayuan maut dari pelaku kejahatan media sosial, kasus seperti ini tak hanya terjadi satu atau dua kali saja.
Remaja yang tengah asik berselancar di media sosial, hingga lupa tidur, depresi, dan sampai melakukan tindakan yang tidak diharapkan oleh setiap orang. Perilaku itu tentu sangat buruk bagi mental dan kesehatan seseorang remaja.
Dari adanya hal itu, kita perlu memperhatikan jam/waktu bermain sosial media, cukup dengan waktunya saja, jangan sampai full waktu menggunakan sosial media. Karena, tujuan sosial media ini didirikan adalah untuk memudahkan kita dalam mendapatkan informasi, berbagi informasi, hingga belajar.
Namun sayangnya, ternyata ada sisi negatif yang dijadikan kesempatan oknum yang tidak bertanggung jawab atas penggunaan sosial media, padahal sudah ada Undang-undang ITE yang seharusnya diperhatikan dan ditakutkan karena berhadapan dengan hukum.
Bijaklah Dalam Penggunaan Sosial Media
Dipicu dari sisi buruk yang sudah terjadi, pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja tidak banyak yang positif. Meski memang tujuannya adalah untuk kebutuhan informasi yang lebih baik, cepat, mudan dan detail.
Kadang, seseorang salah dalam menanggapi dan memahami informasi yang mereka dapatkan, sehingga malah menjadi hoaks dan harus berhadapan dengan hukum. Hal ini perlu kebijakan kita dalam menggunakan media sosial, gunakan saja secukupnya, jangan sampai banyak sisi negatif yang kita dapatkan nantinya.
Sebaiknya, teman-teman harus lebih memperhatikan lagi waktu yang akan digunakan pada sosial media. Boleh saja ketika lelah, gabut, atau yang apa saja kondisi, jangan malah full menggunakan media sosial, hingga saat belajar di sekolah pun sama.
Apalagi, media sosial dijaman sekarang tidak hanya berbentuk foto, tulisan saja, namun berbentuk video dan audio, hingga kita menjadi aktor dalam video yang beredar di kalangan media sosial.
Jika kebablasan, percayalah akan ada dampak buruk dari tersebarnya video atau konten-konten yang kita upload, yakni akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tentu saja ini akan mengubah perilaku kita menjadi takut hingga depresi, semakin takut akhirnya bunuh diri atau melakukan apapun demi menghilangkan rasa takut itu sendiri. Sebenarnya bukan salah orang lain, tapi diri kita sendiri yang tidak bijak dalam menggunakan sosial media.
Maka saya harap agar teman-teman selalu menggunakan media sosial sebijak mungkin sesuai dengan hadirnya media sosial di dunia ini, karena kita tau, jaman dulu tidak ada yang namanya media sosial ya.
Dalam informasi yang sudah saya jelaskan di paragraf pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja, sebaiknya teman-teman harus benar-benar memperhatikan penggunaan media sosial, atau bahkan kalu bisa jangan dulu kenali jika anak masih dibawah umur.
Apalagi saya melihat, anak yang baru gede, bahkan baru berumur 3 tahun sudah diberi hp, apa tujuannya? Itu malah akan mengganggu mental dan kesehatan si anak.
Saya punya adik cewek, sekarang ia kelas 1 SD, berumur 7 Tahun, dia selalu minta saya agar meminjamkan hp kepadanya, tapi saya tidak memberikannya karena saya sangat kasihan dengan mentalnya yang nantinya buruk.
Saya tidak senggan-senggan untuk memarahi dia, alhasil dia tidak lagi mau meminjam hp, bahkan ketika melihat temannya yang seumuran pun dia enggan meminjam hp, padahal suka dikasih.
Dulu sempat memang saya kasih selama 1 hari, saya sengaja ngasih hanya melihat saja, dan ya yang saya lihat itu adalah keburukan yang terjadi suatu nantinya. Sampai sekarang, kalau dia minjem hp saya gak kasih dengan berkata "Suatu nanti kamu akan kenyang main hp".
Baca juga : Penyebutan Surat Digital Sebagai Sarana Tukar Informasi Secara Modern
Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang bisa saya jelaskan bahwa pengaruh itu sangat buruk, bahkan sudah dijelaskan pula membuat remaja melakukan tindakan kejahatan kepada orang lain hingga kepada dirinya sendiri, tentu itu sangat bertentangan dengan hukum negara dan hukum agama.
Teman-teman, itulah yang dapat saya sampaikan mengenai pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja yang saat ini menjadi masalah besar memang, semoga ini membuat teman-teman termotivasi dan terinspirasi agar selalu menggunakan media sosial sebijak mungkin.